Oleh: Salwa Laila Salsabila
Santri kelas 6 SMA Plus Al-Furqon Cibiuk
Tugas Fiqih Sunnah
Di Pesantren Al-Furqon MBS Cibiuk, salah satu kegiatan yang biasa dilakukan sebelum berkumandangnya adzan adalah murotal ayat-ayat Al-Qur’an yang biasanya dilantunkan oleh santriwan.
Dalam kitab Fiqih Sunnah, adzan adalah kumandang untuk memberitahukan masuknya waktu sholat dengan lafadz-lafadz tertentu. Adzan juga berfungsi sebagai ajakan untuk melaksanakan sholat berjamaah. Adzan dimulai dengan takbir, kemudian lafal adzan dilanjutkan dengan lafadz syahadah (persaksian) atas risalah yang dibawa Rasulullah, kemudian dilanjutkan dengan lafadz ajakan untuk menggapai kebahagiaan yang abadi. Adzan juga berisi isyarat datangnya hari kiamat dan lafadznya diulang untuk menegaskan segeranya mendirikan shalat.
Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang keutamaan adzan, di antaranya:
Keutamaan Adzan dan Barisan Pertama
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda: “Sekiranya manusia mengetahui keutamaan adzan dan barisan pertama, kemudian dia tidak mendapatkannya kecuali dengan mengundi, mereka pasti melakukan undian. Jika mereka mengetahui keutamaan menyegerakan shalat Zhuhur, mereka akan saling mendahului. Dan sekiranya mereka mengetahui keutamaan shalat Isya dan Subuh, pasti mereka akan melaksanakannya meskipun harus dengan merangkak.” (HR Bukhari dan lainnya). Maksud dari hadits ini, jika seseorang mengetahui keutamaan adzan dan besarnya pahala adzan serta shaf pertama, niscaya mereka berani untuk melakukan undian karena banyak yang menginginkannya.
Pahala Para Muadzin
Dari Muawiyyah r.a, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.” (HR Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majah). Maksudnya, para muadzin akan diberikan penghargaan oleh Allah pada hari kiamat karena amal baik yang mereka lakukan saat di dunia.
Pentingnya Adzan dan Shalat Berjamaah
Dari Abu Dardak r.a, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah tiga orang yang tidak mengumandangkan adzan dan tidak mendirikan shalat kecuali setan akan menguasai mereka.” (HR Ahmad). Hadits ini bermaksud, jika seseorang tidak mau mengumandangkan adzan dan tidak mendirikan sholat, maka setan akan mudah menghasut mereka.
Adzan Mengusir Setan
Berkumandangnya adzan bisa mengusir setan, sebagaimana hadits Rasulullah SAW: “Apabila telah dikumandangkan (adzan) untuk shalat, maka setan lari hingga mengeluarkan kentut sampai dia tidak mendengar lagi suara adzan. Apabila adzan telah selesai, dia (setan) muncul kembali hingga pada saat shalat diiqamati, dia baru pergi lagi. Sampai ketika iqamat sudah selesai, dia muncul kembali sehingga dia dapat memasukkan bisikan antara seseorang dan batinnya. Setan berkata: Ingatlah ini dan itu, yakni perkara yang sebelumnya tidak diingatnya sampai-sampai orang itu tidak tahu lagi berapa jumlah rakaat shalatnya.”
Bahwasannya adzan itu sesuatu yang wajib dilakukan sebelum shalat berjamaah dan bagi yang mendengarkan adzan wajib untuk menjawabnya dengan mengikuti lafadz-lafadz adzan kecuali lafadz Hayya ‘alash-shalah dan Hayya ‘alal-falah, maka jawablah dengan la hawla wa la quwwata illa billah.