
Cibiuk, 10 Februari 2025 – SMA Al-Furqon Plus Cibiuk sukses menggelar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Demokrasi di Pesantren, Demokrasi untuk Indonesia. Kegiatan yang berlangsung dari 3 hingga 10 Februari 2025 ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 10 dan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan pesantren serta membentuk karakter santri yang berjiwa pemimpin dan bertanggung jawab.
Selama satu pekan, para siswa mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang dirancang untuk memberikan pengalaman langsung tentang prinsip-prinsip demokrasi. Mereka belajar tentang musyawarah, kepemimpinan, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara. Salah satu kegiatan utama dalam proyek ini adalah simulasi pemilihan ketua organisasi santri yang dilakukan dengan sistem pemilihan umum. Para siswa berperan sebagai kandidat, tim kampanye, serta panitia penyelenggara, sehingga mereka dapat memahami proses demokrasi secara langsung.
Kepala SMA Al-Furqon Plus Cibiuk, Dian Nurdiansyah, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa proyek ini tidak hanya sekadar teori, tetapi juga praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. “Demokrasi bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang sikap bertanggung jawab, menghargai pendapat orang lain, dan bekerja sama dalam mengambil keputusan. Santri harus memiliki karakter yang kuat agar bisa menjadi pemimpin di masa depan,” ujarnya.

Puncak acara berlangsung meriah dengan menampilkan Panen Karya siswa. Kegiatan ini menampilkan berbagai karya seni, sains, dan karya kreatif lainnya yang telah dipersiapkan oleh siswa selama proyek berlangsung. Berbagai inovasi dan kreativitas yang ditampilkan mencerminkan hasil pembelajaran selama proyek serta menunjukkan kemampuan siswa dalam mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.
Projek P5 ini menjadi bukti bahwa pesantren juga mampu menjadi wadah bagi pendidikan demokrasi yang sehat dan bermartabat. Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan santri SMA Al-Furqon Plus Cibiuk dapat terus mengamalkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan mereka, baik di lingkungan pesantren maupun di tengah masyarakat, demi membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.