Oleh Dasam Samsudin
Pengajar dan IT Al-Furqon MBS Cibiuk
Dalam era modern ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Pondok pesantren, sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu agama dan umum, juga perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Integrasi teknologi di pondok pesantren tidak hanya mempermudah proses belajar mengajar tetapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan keilmuan dan keterampilan santri.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَۚ خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُۙ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ”
(QS. Al-Alaq: 1-5)
Ayat ini menegaskan pentingnya ilmu pengetahuan dan pembelajaran, serta bagaimana teknologi (kalam) dapat menjadi sarana untuk memperoleh ilmu.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran di pondok pesantren. Penggunaan perangkat seperti komputer, tablet, dan smartphone dapat memperkaya metode pengajaran, baik melalui e-book, video pembelajaran, maupun aplikasi pendidikan. Selain itu, internet memberikan akses tak terbatas ke sumber belajar global, sehingga santri dapat memperluas wawasan mereka di luar kurikulum yang diajarkan di kelas.
Media pembelajaran merupakan salah satu aspek krusial dalam dunia pendidikan modern. Dalam era digital ini, penggunaan media dalam pembelajaran telah menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan proses pendidikan. Sebagaimana dinyatakan oleh Howard Gardner dalam teori kecerdasan majemuknya, “Setiap individu memiliki cara unik dalam belajar dan memahami informasi. Media pembelajaran yang bervariasi dapat membantu memenuhi kebutuhan beragam gaya belajar siswa” (Gardner, 1993). Dengan kata lain, media pembelajaran dapat berfungsi sebagai alat untuk mencapai berbagai cara belajar yang efektif.
Rasulullah SAW bersabda:
“طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ”
(HR. Ibnu Majah)
Hadis ini menunjukkan kewajiban umat Islam untuk terus belajar dan menuntut ilmu. Dengan teknologi, proses menuntut ilmu menjadi lebih efisien dan menyenangkan. Misalnya, aplikasi pembelajaran interaktif dan platform e-learning memungkinkan santri belajar kapan saja dan di mana saja, serta menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kemampuan individu masing-masing.
Menurut P. R. Garrison dan N. D. Anderson dalam bukunya, “E-Learning in the 21st Century,” penggunaan teknologi dalam pendidikan tidak hanya memfasilitasi akses informasi tetapi juga dapat meningkatkan interaktivitas dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Mereka menekankan bahwa, “Teknologi pendidikan yang diterapkan dengan tepat dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menyediakan pengalaman yang lebih interaktif dan mendalam bagi siswa” (Garrison & Anderson, 2003).
Pondok pesantren yang mengadopsi teknologi digital juga dapat mengembangkan program-program inovatif, seperti kelas virtual, perpustakaan digital, dan ujian berbasis komputer. Selain itu, teknologi dapat digunakan untuk administrasi dan manajemen pesantren, sehingga operasional pesantren menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, para pengajar dapat fokus pada tugas utama mereka, yaitu mendidik dan membimbing santri.
Namun, penerapan teknologi di pondok pesantren harus tetap mempertimbangkan nilai-nilai Islam dan menjaga adab serta akhlak mulia. Teknologi hanyalah alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, bukan tujuan itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi pondok pesantren untuk memberikan pemahaman yang benar kepada santri tentang penggunaan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
Sebagai contoh, Pondok Pesantren Al-Furqon MBS Cibiuk telah mengambil langkah maju dengan mengadakan workshop tentang pemanfaatan IT dan media digital dalam pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka. Workshop ini diharapkan dapat memotivasi para guru untuk terus berinovasi dalam menciptakan media pembelajaran yang menarik dan efektif. Dengan memanfaatkan teknologi dan media digital, guru dapat menghadirkan pengalaman belajar yang lebih kaya dan bervariasi, sehingga siswa lebih termotivasi dan terlibat dalam proses pembelajaran.
Integrasi teknologi di pondok pesantren bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi lebih kepada memanfaatkan sarana yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Dengan dukungan teknologi, pondok pesantren dapat mencetak generasi yang tidak hanya berilmu agama yang mendalam, tetapi juga memiliki keterampilan teknologi yang relevan dengan tuntutan zaman. Sebagaimana pesan Rasulullah SAW:
“مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ”
(HR. Muslim)
Semoga dengan adaptasi teknologi, pondok pesantren dapat terus mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan dunia modern.